Pernyataan keras dari Wakil Ketua Pengurus Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Priyo Budi Santoso, baru-baru ini mengungkapkan dukungan kuat terhadap langkah-langkah inovatif yang diambil oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Menurutnya, strategi yang diterapkan Amran dapat menjadi jalan untuk menyelamatkan ekonomi rakyat dari penguasaan oligarki.
Dalam pertemuan yang berlangsung di kediaman Amran di Jakarta, Priyo merasa terinspirasi oleh rencana besar yang dipaparkan mengenai kebijakan pertanian nasional. Dialog tersebut memberikan banyak wawasan baru dan membangkitkan harapan akan perubahan yang lebih baik.
Priyo mengungkapkan bahwa pemahaman tentang visi Menteri Pertanian sangat mendalam dan menunjukkan tekad untuk mewujudkan rencana tersebut. Dukungan langsung dari Presiden menjadi salah satu faktor pendorong yang memberikan keyakinan lebih kepada Priyo.
Menggagas Perubahan untuk Ekonomi Rakyat yang Lebih Sejahtera
Priyo percaya bahwa keberanian Amran dalam mengubah struktur ekonomi yang selama ini dikuasai oleh kelompok tertentu adalah langkah yang sangat penting. Rektor dan anggota ICMI itu menyatakan bahwa sektor-sektor strategis seharusnya diprioritaskan untuk kepentingan rakyat.
Dalam pandangannya, Menteri Pertanian tidak hanya sekedar ingin menjalankan tanggung jawab, tetapi juga berusaha untuk mengembalikan hak rakyat atas sumber daya yang seharusnya mereka nikmati. Hal ini menjadi bagian dari upaya menyelamatkan perekonomian nasional.
Ketidakadilan dalam penguasaan sektor pangan harus diatasi untuk memastikan kesejahteraan masyarakat. Priyo mengajak semua pihak untuk mendukung langkah-langkah yang pro-rakyat ini agar tidak ada lagi kelompok yang mendominasi pasar pangan dengan cara yang merugikan rakyat kecil.
Pentingnya Keberpihakan pada Rakyat Kecil dalam Kebijakan Pertanian
Priyo menegaskan bahwa gagasan Amran sangat sejalan dengan visi ICMI, yang mengutamakan kepentingan rakyat kecil. Keberpihakan ini menjadi sangat krusial, terutama ketika beberapa pihak telah memonopoli akses dan kontrol atas produk-produk pangan layak konsumsi.
Lebih jauh, Priyo menyatakan perlunya tindakan tegas dalam menangani praktik serakah yang mengakibatkan harga pangan menjadi tidak stabil. Tanpa langkah proaktif ini, rakyat akan terus menjadi korban dalam rantai distribusi pangan yang didominasi oleh segelintir orang.
Sebagai contoh, jika penguasaan telur hanya dikuasai oleh beberapa orang, maka dipastikan akan ada dampak besar terhadap harga dan aksesibilitas bagi masyarakat. “Kita tahu siapa saja pelakunya dan tidak boleh membiarkan mereka terus menggerogoti hak-hak ekonomi rakyat,” tegasnya.
Menuju Kebijakan Pertanian yang Berkelanjutan dan Mencionjolkan Keadilan Sosial
Selain aspek ekonomi, Priyo juga menyinggung pentingnya keberlanjutan dalam sektor pertanian. Kebijakan yang berorientasi pada rakyat harus disertai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan dan keadilan sosial.
Pertanian yang sehat dan berkelanjutan tidak hanya akan memberikan kesejahteraan bagi petani, tetapi juga akan memastikan ketersediaan pangan yang cukup untuk seluruh masyarakat. Ini adalah tanggung jawab besar yang harus diemban oleh pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan.
Di sisi lain, ia juga mengingatkan agar segala kebijakan yang diambil harus melibatkan partisipasi masyarakat. Dengan melibatkan rakyat dalam proses pengambilan keputusan, kita bisa menciptakan sistem pertanian yang lebih fair dan bermanfaat bagi setiap lapisan masyarakat.




