Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah memberikan pengaruh yang sangat signifikan, tidak hanya bagi anak-anak sekolah yang menjadi penerima manfaat, tetapi juga bagi ribuan pekerja yang terlibat di dalamnya. Salah satu kisah yang menggugah datang dari Maria Sudilaksana Mega, seorang relawan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Khusus Tangerang Selatan.
Maria, seorang ibu tunggal yang tengah hamil enam bulan, mengaku hidupnya sangat terbantu sejak terjun ke dalam program MBG, terutama setelah perpisahannya dengan suami. Dalam situasi yang penuh tantangan ini, dia menemukan harapan dan dukungan melalui pekerjaan yang dijalaninya.
“Saya merasa kesulitan. Setelah perpisahan dengan suami tujuh bulan lalu dan mengetahui bahwa saya hamil, saya bingung harus bekerja di mana untuk menghidupi anak-anak,” ungkap Mega saat ditemui di kawasan Tangerang Selatan.
Peran Penting Mega di Dapur SPPG
Dalam kesehariannya, Mega berperan sebagai juru racik makanan, menyiapkan berbagai bahan dan bumbu yang diperlukan sebelum proses memasak. Ia bekerja bersama 46 orang lainnya di dapur MBG Tangerang Selatan yang memproduksi sekitar 3.300 porsi makanan bergizi setiap hari untuk anak-anak.
Tugas di dapur sangat terstruktur, dengan pembagian kerja dari kepala SPPG, akuntan, ahli gizi, hingga tim distribusi. Setiap orang menjalankan perannya sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan agar kualitas makanan tetap terjaga.
Mega sempat merasa khawatir akan keberlanjutan pekerjaannya setelah mengumumkan kehamilannya. Namun, ia mendapatkan dukungan yang luar biasa dengan penyesuaian jadwal kerja agar tetap dapat berkontribusi di dapur MBG. “Saya ditugaskan untuk shift siang agar lebih nyaman,” katanya.
Manfaat Program untuk Keluarga dan Pendidikan Anak
Program ini tidak hanya membantu Mega dalam memenuhi kebutuhan harian, tetapi juga memberinya kesempatan untuk mendukung pendidikan anak-anaknya. Di tengah kesulitan, program ini membantunya untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anaknya.
“Saya bersyukur karena bisa menyekolahkan anak-anak dan menyediakan kebutuhan sehari-hari mereka,” ujarnya dengan wajah ceria. Mega juga merasa bangga atas kontribusinya kepada anak-anak sekolah lainnya yang turut merasakan manfaat dari makanan bergizi ini.
Dia tak segan-segan mengungkapkan rasa syukur dan penghargaan mendalam kepada pihak-pihak yang terlibat dalam program ini. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua yang terlibat, termasuk Bapak Presiden, karena telah memberikan makanan bergizi untuk anak-anak,” tuturnya.
Menanggapi Isu Mengenai Keamanan Pangan
Belakangan ini, program MBG menghadapi desakan untuk dihentikan sementara waktu karena adanya insiden terkait keamanan pangan. Namun, Mega menanggapi isu tersebut dengan tegas, menyatakan bahwa program ini sangatlah penting dan tidak bisa diabaikan.
“Bagi saya, program ini bukan hanya sekadar pekerjaan. Ini adalah penyelamat hidup bagi saya dan keluarga,” tegasnya. Ia juga berpesan kepada anak-anak untuk menghargai setiap butir makanan yang mereka terima, sebagai bentuk penghormatan terhadap kerja keras para pekerja.
“Saya selalu mengingatkan mereka untuk menghargai setiap makanan. Ingatlah bahwa ada banyak orang yang bekerja keras untuk memasak. Jangan sampai makanan itu terbuang sia-sia,” tambahnya dengan penuh harapan.