Tanggal 28 Oktober selalu menjadi hari yang istimewa bagi bangsa Indonesia. Pada hari ini, semangat nasionalisme dan persatuan bangsa menggelora, menandai sebuah ikrar bersejarah yang telah mengubah arah perjuangan rakyat untuk meraih kemerdekaan.
Pada tahun 2025 nanti, bangsa ini akan merayakan peringatan ke-97 Hari Sumpah Pemuda dengan tema yang menggugah semangat: ‘Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu’. Tema ini mencerminkan harapan dan partisipasi aktif generasi muda dalam pembangunan bangsa.
Pada tahun ini, Peringatan Hari Sumpah Pemuda berfungsi sebagai pengingat akan kekuatan kolektif dan kontribusi pemuda dalam kemajuan negara. Seluruh elemen masyarakat diharapkan berperan serta dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang sejahtera.
Sejarah Penting Hari Sumpah Pemuda di Indonesia
Hari Sumpah Pemuda pertama kali diperkenalkan melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959, yang diresmikan pada 16 Desember 1959. Sejak itu, setiap 28 Oktober diperingati untuk menghormati peristiwa monumental yang terjadi pada tahun 1928.
Peristiwa ini dimulai dari Kongres Pemuda Kedua yang berlangsung pada 27 dan 28 Oktober 1928 di Batavia, sekarang dikenal sebagai Jakarta. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai organisasi pemuda dari seluruh Indonesia.
Kongres ini berfungsi untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di antara pemuda Indonesia. Dalam suasana semangat kebangkitan nasional, para peserta kongres berikrar untuk satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.
Pentingnya Ikrar Sumpah Pemuda bagi Bangsa Indonesia
Ikrar Sumpah Pemuda menjadi tonggak penting dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Dengan jelas, dianggap sebagai simbol perjuangan generasi muda untuk menegaskan hak dan kemampuan bangsa Indonesia.
Ikrar tersebut juga menyatukan berbagai elemen yang berbeda, mengonversi keberagaman menjadi kekuatan bersama. Dalam konteks ini, kehadiran bahasa Indonesia menjadi penting sebagai alat pemersatu.
Dari kongres tersebut, lahir keputusan tentang keberadaan “tanah air Indonesia”, “bangsa Indonesia”, dan “bahasa Indonesia”. Ini menjadi landasan bagi setiap organisasi yang menjunjung tinggi semangat kebangsaan.
Rincian dari Ikrar Sumpah Pemuda yang Bersejarah
Bunyi ikrar yang dihasilkan dari kongres tersebut tertulis dalam prasasti di Museum Sumpah Pemuda. Bunyi ikrar itu meliputi pengakuan akan satu tanah air, satu bangsa, dan penggunaan bahasa persatuan.
Keputusan ini tidak hanya sebatas kata-kata, tetapi menjadi pedoman bagi generasi muda untuk menegakkan semangat persatuan. Di dalam ikrar itu, kesadaran akan identitas nasional yang sama dikemukakan dengan tegas.
Rumusannya ditulis dengan bantuan seorang sastrawan, Moehammad Yamin, yang memberikan formulasi kreatif untuk isi ikrar tersebut. Kerja sama ini menunjukkan betapa kompaknya generasi muda saat itu dalam menciptakan visi bersama.
Di antara berbagai organisasi yang hadir, Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) menjadi salah satu yang paling berpengaruh. Mereka berfungsi sebagai wadah aspirasi dan pemikir bagi pemuda Indonesia dalam upaya merebut kemerdekaan.
Dari waktu ke waktu, semangat yang tercermin dalam Ikrar Sumpah Pemuda harus diingat dan diteruskan. Sama halnya, semakin banyak pemuda yang paham tentang sejarah ini diharapkan mampu memberi kontribusi lebih besar bagi bangsa dan masyarakat.
Sejak ditetapkannya Hari Sumpah Pemuda sebagai hari nasional, semangat persatuan dan kesatuan terus menyala dalam jiwa rakyat Indonesia. Ini menjadi pengingat bahwa perjuangan belum berakhir dan setiap generasi mempunyai perannya masing-masing.
Akhirnya, semangat Sumpah Pemuda tetap relevan sebagai fondasi bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam kemajuan bangsa. Dengan semangat ini, diharapkan Indonesia bisa terus melangkah maju menuju masa depan yang lebih baik, lebih bersatu, dan lebih sejahtera.




