Kementerian Pariwisata tengah merumuskan pendekatan baru dalam pembiayaan untuk sektor pariwisata, dikenal sebagai Indonesia Quality Tourism Fund (IQTF). Inisiatif ini merupakan perpanjangan dari Indonesia Tourism Fund yang sebelumnya diluncurkan untuk mendukung penyelenggaraan berbagai acara di tanah air.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Pariwisata Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani, menjelaskan bahwa perbedaan utama dari skema ini terletak pada elemen-elemen yang ditawarkan untuk dibiayai. Skema ini kini dirancang untuk tidak hanya berfokus pada acara formal, tetapi juga pada pengembangan ekosistem pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Pengembangan ekosistem berkualitas mencakup aspek-aspek penting seperti pengembangan produk wisata, fasilitas, dan layanan wisata yang lebih baik. Melalui pendekatan ini, diharapkan sektor pariwisata bisa tumbuh secara holistik dan berkelanjutan.
Pentingnya Skema Pembiayaan di Sektor Pariwisata
Skema pembiayaan baru ini berpotensi memberikan dampak positif yang besar terhadap industri pariwisata nasional. Dengan adanya IQTF, diharapkan akan meningkatnya kualitas dan kuantitas destinasi wisata yang tersedia di Indonesia.
Dalam diskusi tentang peluang investasi, Rizki menekankan bahwa mekanisme ini bertujuan mendukung prinsip-prinsip ekonomi berkelanjutan. Hal tersebut tidak hanya baik untuk lingkungan tetapi juga untuk masyarakat lokal yang bergantung pada sektor pariwisata.
Keberadaan IQTF menjadi sangat krusial dalam mendukung produksi acara-acara yang serta merta akan menarik lebih banyak wisatawan. Ini bukan hanya tentang mempromosikan acara, tetapi juga memastikan bahwa acara tersebut mendukung perkembangan pariwisata lokal secara keseluruhan.
Siapa Saja yang Dapat Mengajukan Proposal?
Proposal untuk mendapatkan dana dari IQTF dibuka untuk berbagai pihak yang berkomitmen dalam pembangunan pariwisata. Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta badan usaha yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh WNI akan diutamakan dalam proses seleksi.
Tanda pengakuan terhadap usaha lokal ini menunjukkan bahwa pemerintah berupaya untuk mengedepankan pengelolaan yang lebih berkelanjutan dan inklusif dalam pembangunan pariwisata. Dengan demikian, diharapkan lebih banyak pengusaha lokal yang terlibat dalam pengembangan pariwisata.
Selain itu, satuan kerja dengan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum dan Badan Layanan Umum Daerah juga dapat mengajukan proposal. Hal ini menekankan bahwa semua lapisan masyarakat dapat berkontribusi dalam meraih peluang ini.
Manfaat dari Penerapan Prinsip Berkelanjutan
Penerapan prinsip berkelanjutan dalam skema IQTF bertujuan untuk menciptakan pariwisata yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga ramah lingkungan. Dengan memfokuskan pada pengembangan yang berkelanjutan, perencanaan jangka panjang menjadi kunci untuk keberlangsungan pariwisata.
Rizki Handayani juga menyatakan bahwa IQTF sejalan dengan prinsip-prinsip Blue, Green, dan Circular Economy. Ini menunjukkan dukungan pemerintah dalam mengejar tujuan keberlanjutan yang lebih luas dalam tiap aspek pengembangan pariwisata.
Implementasi dari IQTF diharapkan dapat mendorong inovasi dalam sektor pariwisata, mendorong pengembangan produk yang lebih ramah lingkungan serta menarik lebih banyak investor yang peduli akan keberlanjutan.




