Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengumumkan perubahan penting dalam kebijakan terkait kepemimpinan di BUMN. Kebijakan ini memungkinkan ekspatriat untuk menjabat sebagai pimpinan, sebuah langkah yang dianggap dapat mendatangkan warna baru dalam manajemen perusahaan negara.
Dalam sebuah diskusi di Jakarta, Prabowo menjelaskan bahwa regulasi tersebut telah diperbaharui untuk memberikan keleluasaan bagi non-WNI. Ia melihat ini sebagai kesempatan untuk menarik talenta terbaik dari luar negeri ke dalam industri Indonesia.
Prabowo juga menegaskan perlunya manajemen di BUMN untuk beroperasi dengan standar internasional. Dengan memanfaatkan kepakaran global, diharapkan BUMN dapat berkontribusi lebih banyak terhadap perekonomian nasional.
Pemangkasan Jumlah BUMN untuk Efisiensi dan Peningkatan Pendapatan
Selain perubahan dalam kepemimpinan, Prabowo juga mengusulkan pemangkasan jumlah BUMN yang ada. Dari sekitar seribu BUMN, dia ingin mengurangi jumlah tersebut menjadi sekitar 200.
Prinsip di balik pengurangan ini adalah meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional. Dengan lebih sedikit BUMN, akan lebih mudah untuk mengelola dan memfokuskan sumber daya dalam mencapai hasil yang optimal.
Prabowo berharap langkah ini bisa mendongkrak pendapatan BUMN secara keseluruhan. Ia percaya bahwa efisiensi yang lebih baik dapat meningkatkan pendapatan antara satu hingga dua persen, yang dianggap cukup signifikan.
Strategi Internasional untuk BUMN yang Lebih Kompetitif
Prabowo menginstruksikan agar para pimpinan BUMN menjalankan bisnis dengan standar internasional. Langkah ini diharapkan dapat membawa inovasi dan praktik terbaik dari dunia manajemen global ke dalam BUMN.
Dengan menerapkan praktik bisnis yang lebih modern, BUMN diharapkan mampu bersaing lebih baik di pasar domestik maupun internasional. Hal ini juga mencakup peningkatan kualitas produk dan layanan yang ditawarkan.
Untuk mencapai tujuan ini, Prabowo mendorong penggunaan teknologi dan sistem manajemen yang lebih canggih. Ia percaya bahwa dengan langkah yang tepat, BUMN bisa menjadi motor penggerak perekonomian nasional.
Menarik Talenta Terbaik untuk Pengembangan BUMN
Prabowo menyatakan pentingnya menggaet talenta terbaik, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Dengan memasukkan individu berkualitas, diharapkan inovasi dan perkembangan akan lebih cepat terjadi.
Pemilihan pimpinan BUMN yang memungkinkan ekspatriat diharapkan membawa pandangan dan pendekatan baru yang segar. Ini bisa menjadi salah satu kunci keberhasilan untuk meningkatkan daya saing BUMN.
Langkah untuk menggandeng talenta internasional tidak hanya akan menguntungkan BUMN itu sendiri, tetapi juga perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Pindahnya pengetahuan dan keahlian ke dalam negeri dianggap krusial dalam menghadapi tantangan global.




