Pada awal bulan ini, Direktorat Jenderal Pajak di bawah kepemimpinan Bimo Wijayanto telah mengambil langkah berani dengan memecat 26 pegawai. Langkah ini menuai sorotan sebagai upaya untuk membersihkan institusi dari tindakan yang tidak etis.
Bimo, yang baru diangkat sebagai Dirjen Pajak pada Mei lalu, tidak ragu untuk menerapkan kebijakan tegas kepada anggotanya. Dalam sebuah acara peluncuran Piagam Wajib Pajak di Yogyakarta, ia mengumumkan bahwa akan ada 13 pegawai lagi yang dipecat akibat dugaan penyelewengan.
Dari pernyataannya, dapat terlihat bahwa komitmennya untuk menjaga integritas dan kepercayaan publik sangat kuat. Ia bahkan menyatakan bahwa tindakan pemecatan ini dilakukan tanpa memandang bulu, jika ada karyawan yang terbukti melakukan penipuan.
Pentingnya Integritas dalam Pengelolaan Pajak di Indonesia
Integritas dalam pengelolaan pajak sangat krusial bagi keberlangsungan negara. Kepercayaan masyarakat terhadap sistem perpajakan menjadi fondasi bagi peningkatan kepatuhan pajak.
Bimo menekankan bahwa tanpa adanya kepercayaan, upaya mengajak masyarakat untuk melaksanakan kewajiban pajak secara sukarela akan mengalami kesulitan. Hal ini tentunya akan memengaruhi efektivitas pengumpulan penerimaan negara.
Tindakan pemecatan pegawai mencerminkan komitmen Direktorat Jenderal Pajak dalam menciptakan lingkungan kerja yang transparan dan akuntabel. Langkah-langkah tegas seperti ini diharapkan dapat menghindarkan institusi dari praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang.
Strategi untuk Membangun Kepercayaan Wajib Pajak
Membangun kepercayaan wajib pajak adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolaboratif untuk menciptakan sistem yang adil dan transparan.
Bimo mengungkapkan bahwa salah satu upaya untuk membangun kepercayaan adalah dengan membuka jalur komunikasi bagi setiap pelapor pelanggaran. Ia menjanjikan perlindungan bagi siapa pun yang melaporkan penyimpangan, sebuah langkah yang diharapkan dapat memotivasi orang untuk berlaku jujur.
Di samping itu, Direktorat Jenderal Pajak akan terus meningkatkan kualitas layanan bagi wajib pajak. Dengan memberikan pengalaman yang lebih baik, diharapkan masyarakat akan lebih termotivasi untuk memenuhi kewajiban pajaknya.
Dari Pengalaman ke Posisi Strategis di Kementerian Keuangan
Bimo Wijayanto memiliki latar belakang yang mumpuni dengan berbagai jabatan strategis sebelumnya. Sebelum menjabat sebagai Dirjen Pajak, ia pernah bekerja di berbagai kementerian dengan fokus pada kerjasama ekonomi dan investasi.
Pengalamannya sebagai Tenaga Ahli Utama di Kantor Staf Presiden juga memberikan wawasan baru bagi Bimo terkait kebijakan dan penyelesaian isu-isu sosial. Dengan rekam jejak seperti ini, diharapkan ia dapat membawa perubahan positif di Direktorat Jenderal Pajak.
Sebagai Analis Senior di Direktorat Jenderal Pajak satu dekade yang lalu, Bimo telah memahami betul dinamika yang ada. Pengalaman ini tentunya akan menjadi modal penting dalam melaksanakan tugas barunya sebagai Dirjen Pajak.