PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung visi para pemimpin baru, termasuk Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Komitmen ini terwujud dalam bentuk nyata, salah satunya adalah dengan memperluas akses pembiayaan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
Melalui berbagai program dan kebijakan, BRI ingin memastikan bahwa pelaku UMKM memiliki sumber daya yang cukup untuk berkembang dan berinovasi. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi salah satu fokus utama dalam upaya ini, karena KUR diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh wilayah.
Secara keseluruhan, penyaluran KUR oleh BRI tidak hanya terbatas pada aspek finansial, tetapi juga berperan dalam menciptakan lapangan kerja baru. Dengan demikian, KUR telah menjadi instrumen penting dalam menjaga vitalitas perekonomian nasional di tengah berbagai tantangan yang dihadapi.
Peran Strategis BRI dalam Pembiayaan UMKM di Indonesia
BRI telah lama dikenal sebagai salah satu lembaga keuangan yang mendukung pengembangan UMKM di Indonesia. Pembiayaan yang diberikan melalui KUR memiliki dampak yang signifikan terhadap kemampuan pelaku usaha untuk beroperasi dan memperluas bisnis mereka. Banyak pelaku UMKM yang mengandalkan KUR untuk mendapatkan modal kerja yang diperlukan.
Hingga bulan September 2025, BRI telah menyalurkan KUR dengan total mencapai 147,2 triliun rupiah kepada sekitar 3,2 juta debitur. Angka ini menunjukkan betapa besar komitmen BRI dalam membantu masyarakat, khususnya pada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pertumbuhan ekonomi.
Pihak manajemen BRI menyatakan bahwa penyaluran KUR tersebut sudah mencapai 83,2% dari total alokasi yang ditetapkan untuk tahun ini, yang mencakup alokasi khusus untuk KUR Mikro dan KUR Kecil. Kenaikan alokasi ini merupakan respons terhadap tingginya permintaan akan pendanaan produktif dari pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
Inovasi dan Upaya Meningkatkan Pelayanan KUR
BRI selalu berupaya menghadirkan inovasi dalam layanan KUR agar lebih mudah diakses oleh pelaku UMKM. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mempercepat proses pengajuan dan pencairan dana. Hal ini diharapkan dapat mengurangi waktu tunggu bagi debitur untuk mendapatkan dukungan finansial.
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menjelaskan bahwa bank terus menjaga momentum pertumbuhan UMKM, terutama pada sektor-sektor produktif seperti pertanian, perdagangan, dan perikanan. Dilihat dari kinerja yang ada, BRI berkomitmen untuk menyelesaikan sisa kuota sebesar 29,8 triliun rupiah hingga akhir tahun 2025.
Melalui berbagai langkah strategis, BRI berupaya tidak hanya memenuhi tuntutan pasar tetapi juga menjaga kualitas kredit yang disalurkan. Hal ini penting agar setiap dana yang diberikan dapat memberikan manfaat maksimal dan berkontribusi terhadap keberlanjutan usaha para debitur.
Transparansi dan Akuntabilitas dalam Penyaluran KUR
Dalam menjalankan program KUR, BRI menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas. Semua proses pemberian kredit dilakukan dengan prosedur yang jelas dan mudah dipahami oleh calon debitur. Dengan cara ini, masyarakat dapat lebih percaya untuk mengajukan permohonan KUR.
Berdasarkan data yang ada, manfaat dari program KUR sudah dirasakan oleh banyak pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Mereka mendapatkan dukungan finansial yang sangat diperlukan untuk pengembangan usaha dan peningkatan produktivitas. Proses yang transparan juga memberikan keyakinan bagi debitur untuk mengikuti program ini.
Melalui komitmen kuat BRI, dapat dilihat bahwa bank ini bukan hanya sekadar lembaga keuangan, tetapi juga mitra strategis bagi pengusaha. Dengan mendukung pengembangan UMKM, BRI berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara lebih luas.




