Pada awalnya, M. Ikhlas Thamrin merasa gelisah ketika negara menghadapi masalah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebagai mahasiswa, ia berani beraksi di depan Istana Negara di Jakarta, menyampaikan tuntutan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menurunkan harga BBM yang semakin menyengsarakan rakyat.
“Namun, esok harinya, harga BBM justru naik,” ungkap Ikhlas. Kekecewaan ini mendorongnya untuk memikirkan solusi alternatif yang lebih berkelanjutan dalam menciptakan sumber energi untuk rakyat Indonesia.
Sejak saat itu, Ikhlas mulai menjelajahi berbagai cara untuk mengembangkan bahan bakar yang terjangkau. Selama bertahun-tahun, ia berkolaborasi dengan berbagai pihak, melakukan penelitian, dan eksperimen untuk menemukan formula yang tepat.
Transformasi dari Kekecewaan Menjadi Inovasi Energi
Dari pengalaman tersebut, Ikhlas bertekad untuk menciptakan bahan bakar yang tidak hanya murah, tetapi juga ramah lingkungan. Setelah lebih dari satu dekade penelitian, lahirlah produk bernama BOBIBOS, yang dianggap sebagai terobosan penting bagi energi di Indonesia.
“Kami ingin menunjukkan bahwa bangsa ini mampu berdiri sendiri dengan pengetahuan dan inovasi,” ujar Ikhlas saat peluncuran BOBIBOS di Jonggol, Jawa Barat. Dia menjelaskan bahwa penemuan ini adalah wujud dari upaya kolektif yang dilakukan bersama timnya di lapangan.
Keberadaan BOBIBOS tidak asal-asalan. Bahan bakar ini telah diuji oleh lembaga penelitian terkemuka di Indonesia, Lemigas, yang mengonfirmasi kualitasnya melalui pengujian oktan. Dengan nilai oktan mencapai 98, BOBIBOS memiliki emisi mendekati nol.
Komponen dan Manfaat BOBIBOS untuk Lingkungan
Ikhlas memilih untuk tidak mengungkapkan secara rinci bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan BOBIBOS. Namun, ia memastikan bahwa bahan baku tersebut berasal dari tanaman yang mudah ditemukan di seluruh Indonesia, sehingga dapat memudahkan produksi di berbagai lokasi.
“BOBIBOS bukan hanya sekadar energi, tetapi juga harapan bagi bangsa. Kami ingin sawah-sawah kita tidak hanya menghasilkan pangan, tetapi juga energi,” tambahnya.
Dengan pendekatan ini, Indonesia tidak perlu lagi bergantung pada produksi bahan bakar fosil yang mahal dan merusak lingkungan. Distribusi yang lebih murah menjadi salah satu keunggulan BOBIBOS, karena bahan baku bisa ditanam di berbagai daerah, mengurangi ketergantungan pada kilang besar.
Pemeriksaan Kinerja dan Uji Coba Kendaraan Menggunakan BOBIBOS
BOBIBOS hadir dengan dua jenis produk, yaitu bensin dan solar, yang telah diuji coba pada berbagai kendaraan. Hasil uji coba menunjukkan bahwa kedua produk ini berjalan dengan baik dan memberikan kinerja yang memuaskan.
“Kami sudah menguji BOBIBOS pada kendaraan seperti Fortuner, Nevara, dan Alphard, serta sepeda motor seperti PCX dan Nmax. Hasilnya, konsumsi bahan bakar semakin efisien,” jelas Ikhlas.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa BOBIBOS tidak hanya memenuhi kebutuhan energi tetapi juga mengedepankan efisiensi dalam penggunaan. Harapannya, produk ini mendapatkan perhatian dari pemerintah untuk bisa memberikan kontribusi lebih besar dalam kemandirian energi nasional.
Harapan untuk Masa Depan Energi di Indonesia
Ikhlas terus berharap bahwa inovasi ini akan menarik minat pihak-pihak berpengaruh, termasuk Presiden Prabowo Subianto, yang memiliki visi sama terkait kemandirian energi di Indonesia. Dengan adanya dukungan dari pemerintah, BOBIBOS bisa lebih cepat diterima dan diimplementasikan secara luas.
“Kami percaya bahwa dengan dukungan komprehensif, BOBIBOS dapat menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam penggunaan energi yang berkelanjutan,” lanjutnya.
Dengan semua inovasi ini, Indonesia bisa lebih mandiri dalam hal energi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Inisiatif ini berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian petani serta masyarakat pada umumnya.




