Dalam dunia yang semakin terhubung ini, banyak individu yang menghadapi tantangan dalam mengelola keuangan pribadi mereka. Di antara mereka, seorang wanita bernama Emmy, berusia 31 tahun, dari Los Angeles, menjadi contoh nyata bagaimana utang kartu kredit dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari.
Sejak berumur 18 tahun, Emmy terjebak dalam siklus utang, melakukan “gali lubang tutup lubang” untuk mencapai keseimbangan dalam keuangannya. Ia pun mulai membagikan pengalamannya di media sosial untuk menjangkau orang-orang yang mungkin mengalami masalah serupa.
Di TikTok, Emmy menceritakan bahwa utang yang ia tanggung mencapai lebih dari US$ 28.000. Kesedihan dan perjalanan keuangannya mencerminkan realitas yang dihadapi oleh banyak generasi muda saat ini.
Pengaruh Budaya Sosial terhadap Pengeluaran Individu
Ketika berbicara tentang keuangan pribadi, pengaruh lingkungan sosial sangat besar. Menurut survei terbaru, hampir 60% milenial dan Gen Z merasa bahwa tujuan keuangan mereka terpengaruh oleh pengeluaran untuk bersosialisasi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya faktor sosial dalam keputusan finansial mereka.
Jack Howard, Kepala Kesejahteraan Finansial di Ally Bank, menjelaskan bahwa menghabiskan uang bersama teman bisa positif. Namun, ancaman utang muncul ketika 42% responden melaporkan pengeluaran berlebihan di anggaran sosial mereka.
Masalah ini kian meluas, mengingat banyak orang dewasa berusaha untuk terhubung secara langsung minimal seminggu sekali. Rata-rata, mereka menghabiskan sekitar US$ 250 per bulan untuk berbagai kegiatan sosial.
Kurangnya Penganggaran yang Tepat di Kalangan Milenial dan Gen Z
Banyak dari generasi muda tampaknya kesulitan dalam menyusun anggaran untuk kegiatan sosial. Hanya 18% dari Gen Z dan milenial yang merasa memiliki rencana anggaran yang ketat untuk aktivitas bersama teman-teman mereka. Pada kenyataannya, kebanyakan dari mereka tidak memprioritaskan pengeluaran ini.
Howard menekankan pentingnya memasukkan semua pengeluaran ke dalam anggaran. Situasi seperti makan siang, minum koktail, atau memesan layanan pengiriman makanan dapat menumpuk dan menyedot dana yang tidak sedikit.
Penting bagi individu untuk merefleksikan nilai-nilai yang mereka anut dan bagaimana pengeluaran mereka mencerminkan nilai tersebut. Mengurangi pengeluaran di area lain dapat membantu mereka mencapai prioritas yang lebih disukai, seperti makan di luar atau bepergian.
Mencari Solusi dalam Pengeluaran Sosial
Memikirkan kembali bagaimana cara bersosialisasi tanpa mengeluarkan banyak uang sangat relevan di masa kini. Howard menyarankan agar orang-orang mencari aktivitas yang lebih terjangkau atau gratis. Sayangnya, hanya 23% dari milenial dan Gen Z yang memprioritaskan hal ini.
Dasar dari semua interaksi sosial adalah pengalaman bersama dan menciptakan kenangan. Uang seharusnya dipandang sebagai alat untuk meningkatkan pengalaman tersebut, bukan sebagai beban. Dia juga menekankan pentingnya mendukung satu sama lain dalam persahabatan.
Emmy sendiri yang saat ini berupaya melunasi utangnya, juga berusaha mencari alternatif tempat berkumpul yang lebih murah. Meskipun sulit, ia menyadari pentingnya melakukan perubahan demi masa depannya yang lebih baik.
Menghadapi Rasa Malu dalam Diskusi Keuangan
Satu tantangan besar yang dihadapi banyak orang, termasuk Emmy, adalah rasa malu terkait kondisi keuangan mereka. Banyak teman yang mungkin tidak tahu tentang situasi utang yang dihadapi sehingga menghambat niat untuk berbicara terbuka.
Howard menjelaskan bahwa rasa malu sering menjadi akar permasalahan dalam pengeluaran berlebihan. Rasa takut dianggap remeh atau dihakimi membuat individu sulit untuk mengontrol pengeluaran.
Penting untuk memahami sumber dari perasaan ini agar dapat melangkah maju. Kesadaran tentang bagaimana cara dibesarkan dapat memengaruhi cara individu berpikir tentang uang, baik dalam kehidupan pribadi maupun interaksi dengan orang lain.
Mendapatkan Bantuan untuk Mengelola Keuangan Anda
Jika menghadapi kesulitan dalam mengelola keuangan, mencari bantuan profesional bisa menjadi langkah tepat. Perencana keuangan bersertifikat atau terapis keuangan dapat membantu individu mengatur strategi pengelolaan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Emmy, contoh nyata dari kondisi ini, bisa mendapatkan panduan lebih lanjut. Strategi ini dapat membantu mengubah cara pandang orang terhadap uang, dengan memberikan pemahaman serta alat yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan keuangan yang lebih baik.
Dengan memahami pentingnya keuangan dan dampaknya terhadap kehidupan sosial, diharapkan individu dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan seimbang, sehingga terhindar dari jeratan utang di masa depan.




