Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini mengumumkan penambahan kuota untuk peserta Program Magang Nasional, yang ditujukan bagi para lulusan baru yang mencari pengalaman kerja. Program ini memberikan gaji yang setara dengan upah minimum provinsi (UMP), sehingga menjadi kesempatan penting bagi mereka untuk memulai karier di dunia kerja.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa pendaftaran untuk gelombang kedua Program Magang Nasional ini akan dibuka pada bulan November mendatang. Gelombang pertama telah berhasil menarik perhatian 20 ribu lulusan baru yang aktif berpartisipasi dalam program ini.
“Pendaftaran gelombang kedua akan terlihat meningkat dengan penambahan kuota hingga 80 ribu peserta magang,” jelas Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta. Dia menekankan bahwa seluruh peserta magang akan menerima tunjangan bulanan yang setara dengan uang saku dari daerah kabupaten dan kota.
Manfaat Program Magang Nasional bagi Lulusan Baru
Program Magang Nasional menawarkan lebih dari sekadar gaji yang kompetitif. Peserta juga akan menikmati berbagai manfaat, termasuk Jaminan Kehilangan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) yang dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan. Iuran untuk jaminan ini sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah, sehingga tidak akan mengurangi jumlah uang saku yang diterima peserta.
Dengan adanya dukungan ini, lulusan baru mendapatkan perlindungan tambahan saat mereka memasuki fase baru dalam karir mereka. Dengan mengikuti program ini, peserta tidak hanya mendapatkan pengalaman kerja tetapi juga merasa lebih aman karena adanya jaminan sosial yang menyertainya.
Airlangga menambahkan bahwa Program Magang Nasional telah berhasil menarik perhatian banyak lulusan. Gelombang pertama yang diikuti oleh 20 ribu orang menunjukkan minat dan kebutuhan yang tinggi terhadap program ini di tengah sulitnya mencari pekerjaan di era saat ini.
Jumlah Pelamar dan Kuota yang Ditetapkan
Sebanyak 156.169 orang telah mendaftar untuk mengikuti Program Magang Nasional, menunjukkan besarnya minat dari lulusan baru terhadap peluang ini. Dengan penambahan kuota menjadi 100 ribu peserta, program ini bertujuan untuk lebih banyak lagi memberikan kesempatan bagi mereka yang ingin mengembangkan karir.
Peserta magang akan disalurkan ke 1.666 perusahaan yang telah berkomitmen untuk menyediakan 26.181 lowongan. Hal ini menunjukkan adanya dukungan dari sektor industri untuk memfasilitasi pengalaman kerja bagi lulusan baru, yang sangat dibutuhkan dalam mengatasi isu pengangguran di negara ini.
Program ini juga direncanakan untuk memulai kegiatan magang pada 20 Oktober 2025, dengan masa kerja yang ditetapkan selama enam bulan. Adanya rentang waktu ini memberi kesempatan bagi peserta untuk belajar dan beradaptasi dengan lingkungan kerja profesional.
Tujuan dan Harapan dari Program ini untuk Ekonomi
Secara keseluruhan, Program Magang Nasional ini diharapkan dapat menekan angka pengangguran di Indonesia, terutama di kalangan para lulusan. Dengan meningkatkan kuota dan memberikan berbagai fasilitas, pemerintah berupaya agar lebih banyak lulusan bisa mendapatkan pengalaman yang dibutuhkan untuk bisa bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif.
Program ini juga mencerminkan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan tenaga kerja yang terampil. Mengingat pentingnya dunia kerja yang terus berubah, adanya program magang menjadi langkah strategis dalam menjembatani kesenjangan antara pendidikan dan kebutuhan industri.
Diharapkan, peserta yang mengikuti Program Magang Nasional ini tidak hanya memperoleh pengalaman praktis, tetapi juga mampu meningkatkan soft skills yang diperlukan dalam dunia kerja. Keterampilan ini meliputi kemampuan komunikasi, manajemen waktu, dan kerja sama tim, yang merupakan kunci sukses dalam berkarir.




